Bupati Soppeng HA Kaswadi Rasak, SE menilai bahwa sejumlah Kepala Desa yang berasal dari kabupaten Soppeng yang mengunjungi Desa Adat Panglipuran kecamatan Bangli Kabupaten Bangli Provinsi Bali adalah hal yang tepat, ujarnya, Jum'at (26/5/2023).
Menurut Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak bahwa setelah Dirinya melihat dan mendengar langsung dari Kepala Dinas DPMD Kabupaten Bangli, Dewa Agung Riana Putra serta Ketua Adat I Wayang terkait Desa Adat maka dirinya mendapatkan penilaian Dunia Internasional 2022 sebagai Desa terbersih di Dunia bersama 3 Negara lainnya.
Hal itu membuat Bupati Soppeng HA Kaswadi Rasak, mengajak para Kepala Desa asal Soppeng yang ikut dalam program Studi Kerja ini untuk membangun komitmen yang kuat seperti yang dimiliki oleh Desa Adat Panglipuran, tegasnya.
Bupati Soppeng menekankan bahwa tidak ada yang tidak mungkin apalagi beberapa Desa sudah memiliki fasilitas lengkap terkait pengelolaan sampah, jadi tinggal bagaimana kita membangun kesadaran masyarakat, seperti yang ada di Desa Penglipuran ini terang Andi Kaswadi Rasak saat berada di Desa Penglipuran bersama beberapa Kepala Desa yang mengikuti Program Studi Kerja tersebut.
Sementara itu Ketua APDESI, Kabupaten Soppeng Jumaldi Bakri, S.Sos menepis anggapan dan atau dugaan beberapa pihak, jika keberangkatan beberapa Kepala Desa dianggap hanya jalan jalan, karena apa yang dilakukan beberapa Desa dalam keberangkatan di Bali ini adalah kegiatan Studi Kerja yang sudah diprogramkan sebelumnya, karena betul betul, ingin melihat langsung seperti apa kiat-kiat Desa Adat Panglipuran sehingga bisa di Nobatkan sebagai Desa Terbersih di Dunia, tahun 2022 lalu, ungkapnya dikonfirmasi Jumat (23/5).
Kata Jumaldi, "Nah ternyata setelah mendengar penjelasan langsung dari Ketua Adat Desa Penglipuran I Wayang ternyata sangat mungkin kita juga lakukan di Desa yang ada di Soppeng seperti bagaimana menjaga lingkungan sekitar kita dapat bisa Bebas Sampah.
Bahkan menurut pengamatan Ketua Apdesi Soppeng yang juga Kepala Desa Mattabulu ini dapat juga melalui Arisan Sampah, maupun Peraturan yang dibuat bersama melalui musyawarah adat, sehingga dapat menjaga kebiasaan warga untuk terus membangun kesadaran masyarakat yang bisa langsung ambil sapu lidi tanpa harus mengumumkan terlebih dahulu, tandas Jumaldi Bakri.
"Jadi ada komitmen dengan regulasi dan peningkatan kesadaran masyarakat, pungkasnya.
(Source kabartujuhsatu)
0 Komentar